Rabu, 20 April 2011

2 Wartawan Asing Tewas, Liput Perang Libya

Dua pewarta foto asal Inggris dan Amerika Serikat (AS) tewas saat meliput medan tempur antara pemberontak dengan pasukan rezim Muammar Khadafi di Libya.
Mereka diduga terkena ledakan granat dalam pertempuran di Kota Misrata, Rabu 20 April 2011. Menurut kantor berita Associated Press, wartawan foto yang tewas itu adalah Tim Hetherington (Inggris) dan Chris Hondros (AS).

Hetherington merupakan pewarta foto independen yang pernah membuat suatu film dokumenter di Afganistan. Film berjudul "Restrepo" itu pada 2010 pernah menjadi nominasi penerima penghargaan film bergengsi Hollywood, Academy Awards atau Oscar.

Hondros merupakan wartawan untuk kantor berita foto Getty Images. Dia pernah menerima penghargaan Robert Capa Gold Medal, salah satu penghargaan bergengsi untuk foto-foto di medan perang.

Tidak jelas, pihak mana  yang harus bertanggungjawab atas kematian mereka. Pasalnya, menurut sejumlah saksi, pertempuran di Misrata saat itu sangat mencekam dan setiap orang berjuang mencari tempat berlindung yang aman.

Hetherington mengalami pendarahan yang hebat di kakinya setelah terkena pecahan granat. Dia menghembuskan nafas terakhir 15 menit setelah mencapai pos darurat. Honos pun meregang nyawa setelah mengalami cedera yang parah kepala, juga karena pecahan granat.

Di Washington, Kantor Kepresidenan AS (Gedung Putih) menyampaikan kesedihan mendalam atas meninggalnya dua wartawan itu. "Jurnalis di penjuru dunia bertaruh nyawa setiap hari untuk selalu memberi informasi kepada kita semua. Mereka juga menuntut akuntabilitas dari para pemimpin dunia dan menjadi penyambung lidah bagi mereka yang suaranya tidak didengar," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. 

Sehari sebelum tewas, Hetherington mengirim pesan ke akunnya di laman Twitter. "Lagi ada di kota Misrata, Libya, yang tengah bersiaga. Pasukan Khadafi menembak serampangan. Tidak ada tanda-tanda [serangan udara] NATO," tulis dia.